Apa itu Aperture?

                Kita sering mendengar istilah Aperture dalam dunia fotografi, tapi apa si sebenernya Aperture itu? Aperture adalah seberapa besar bukaan lensa kamera saat kita mengambil foto yang mempengaruhi jumlah cahaya yang masuk. Semakin besar bukaan lensa maka semakin banyak juga cahaya yang masuk begitu pula sebaliknya.

                Aperture  dinyatakan dalam satuan f stop. Disimbol dengan f/angka, misalnya f/1.2, f/5.6, f/22, dll. Semakin kecil angka yang tertera maka semakin besar bukaan lensa (Aperture) sehingga semakin banyak cahaya yang masuk, begitu pula sebaliknya.

                Pengaturan Aperture sangat bergantung pada Pengaturan ISO dan Shutter Speed, Karena mereka merupakan 3 elemen dari Exposure.

Hubungan Aperture dengan Depth of Field (DOF)
                Depth of Field (DOF) merupakan area tajam/focus pada sebuah foto. Untuk mengetahui DOF lebih lanjut dapat klik disini. Jadi Aperture dengan DOF akan berbanding terbalik, ketika kita mengambil aperture kecil (angka yang tertera besar) maka DOF akan lebar. Sebaliknya ketika kita mengambil aperture besar (angka yang tertera kecil) maka DOF akan sempit.

                Agar dapat memahami kedua hal ini, maka cara terbaik adalah melakukan eksperimen dengan langsung praktik menggunakan kamera. Carilah tempat dimana ada obyek didepanmu dengan background pemandangan atau apapun. Ambilah gambar menggunakan Aperture yang berbeda beda, dengan begitu kalian akan mengetahui perbedaan antar foto.

                Pengaturan Aperture ini sangat berguna bagi berbagai fotografi seperti landscape(Pemandangan), macro, portrait (wajah) , dll. Dalam fotografi Landscape kita bisa menyetting  menggunakan aperture kecil (angka yang tertera besar) sehingga ketajaman/focus dalam foto akan merata. Sedangkan ketika kita fotografi makro maka menggunakan aperture besar (angka yang tertera kecil) sehingga menghasilkan foto dengan background yang blur(bokeh).
landscape fotografi
makro fotografi

Mode Auto Aperture (AV/Aperture Value)

Ini merupakan mode semi otomatis dimana Kita hanya akan mengubah settingan Aperture secara manual  dengan begitu settingan Shutter Speed akan mengikuti secara otomatis. Mode ini sangat berguna terutama ketika Live view dan juga ketika kita mangambil gambar dengan mobilitas yang cukup cepat. 

Mengenal White Balance (WB) dalam Fotografi

Kita tentu sudah pernah mendengar istilah White Balance, terutama kalian yang memiliki kamera digital. Tapi, apakah kalian mengetahui tentang White Balance?

Apa itu White Balance?
White balance adalah kalibrasi warna putih dalam fotografi dengan mengkompensasi pengaruh warna cahaya di lingkungan pengambilan gambar. Hal ini akan membuat warna dalam foto menjadi lebih natural. Apabila White Balance (WB) dalam sebuah foto tidak seimbang maka akan terjadi color cast (penyimpangan warna) yang membuat foto terkesan kebiruan, kehijauan, keunguan, dan lain-lain.

Itulah yang menyebabkan WB sangat dibutuhkan. Ketika kita melihat kertas putih dengan mata telanjang, kita masih dapat melihatnya walaupun dalam warna pencahayaan yang berbeda. Sehingga kertas putih tetaplah putih bagi kita, ini karena mata kita sangat canggih sehingga dapat menyesuaikan. Hal ini tidak terjadi pada kamera, kertas putih belum tentu terlihat putih dalam warna pencahayaan yang berbeda.

Temperatur Warna
Setiap sumber cahaya tentu memiliki karakteristik yang berbeda. Begitu pula dengan temperaturnya. Ini deperlihatkan dengan satuan Kelvin (K) dalam pengaturan WB Kamera. Berikut ini merupakan tabel temperatur warna :


White Balance Preset
Kamera digital biasanya menyediakan preset untuk WB agar dapat disesuaikan dengan kondisi pengambilan foto

Auto White Balance (AWB) – Kamera akan dengan sendirinya mengatur temperatur warna berdasarkan program bawaan kamera. AWB tidak cocok digunakan untuk memoto sunset/sunrise

Tungsten – cocok digunakan saat dibawah sinar lampu bohlam


Fluorescent - cocok digunakan saat dibawah sinar lampu neon


Daylight - cocok digunakan saat dibawah sinar matahari


Cloudy – digunakan saat cuaca mendung


Flash – digunakan saat mengambil gambar menggunakan lampu kilat (flash)


Shade – digunakan saat mengambil gambar di area teduh / bayangan saat matahari bersinar

Kelvin – kita dapat mengatur sendiri secara manual nilai temperatur dalam kelvin


Apa Itu Depth of Field (DOF)?



Depth of field – DOF adalah seberapa jauh jarak yang dimiliki obyek foto untuk menghasilkan variasi ketajaman/focus pada foto yang dihasilkan. Untuk mengetahui DOF lebih lanjut dapat membaca terlebih dahulu tentang Aperture dan Segitiga Exposure karena DOF berkaitan erat dengan kedua hal tersebut.

DOF secara umum dibedakan menjadi dua yaitu DOF sempit dan DOF lebar.
Depth of Field (DOF) Sempit (Shallow) :
DOF sempit berarti hanya memiliki ketajaman pada bagian tertentu dalam sebuah obyek foto dan sisanya blur/tidak focus. Agar mendapatkan DOF yang sempit kita bisa menggunakan Aperture yang besar, misalnya f/2.8 maka akan mendapatkan focus pada titik tertentu saja dalam sebuah obyek

Depth of Field (DOF) Lebar :
Pada DOF lebar, ketajaman foto pada sebuah obyek menyebar/hampir semua bagian pada foto akan memiliki ketajaman/focus yang sama. Untuk mendapatkan DOF yang lebar kita bisa menggunakan Aperture yang kecil misalnya f/22. Sehingga foto yang dihasilkan akan memiliki focus yang merata.

Ingat : Semakin kecil Aperture, semakin lebar DOF yang didapatkan. Begitu pula sebaliknya.

Konsep DOF ini biasanya dimainkan oleh para fotografi makro. selain memainkan Aperture, untuk mendapat DOF ini dapat juga memainkan focal length lensa. Jadi, dengan memainkan Aperture dan focal length dapat menghasilkan DOF yang diinginkan.

Simulator Kamera Keren Bagi Pemula

                Kali ini saya akan membahas tentang Simulator kamera oleh Canon yang dapat kita gunakan untuk latihan mengatur settingan kamera. Di dalam simulator ini kita dapat mengatur ISO, Shutter Speed, dan Aperture sehingga kita tahu bagaimana efeknya terhadap hasil gambar kita.

                Di sini juga ada fitur Aperture Priority dan Shutter Priority dimana dalam fitur ini kita hanya dapat mengatur salah satu saja. Ketika kita di fitu Shutter Priority kita hanya dapat mengatur Shutter speed saja, akan tetapi ISO dan Aperture akan menyesuaikan secara otomatis.

                Selain itu, di dalam Simulator ini terdapat Challenge yang dapat kita gunakan untuk mengetes kemampuan kita. Nantinya aka nada perintah seperti apa kita harus mengambil gambar. Dari perintah itu, kita harus menyetting Exposure agar sesuai dengan perintahnya.

                Simulator ini memang cocok bagi kalian yang masih awam tentang pengaturan mode manual kamera. Pengoperasian simulator pun sangat mudah. Akan tetapi simulator ini hanya menyajikan satu pilihan obyek yang akan kita foto, yaitu pesawat mainan. Akan lebih bagus lagi apabila obyek yang kita foto dapat diganti seperti pemandangan di malam hari sehingga menambah kemampuan menyetting kita dalam berbagai kondisi.

                Nah, untuk kalian yang ingin mencoba simulator ini, langsung saja klik disini

Segitiga Exposure? Memahami Segitiga Exposure


Kebanyakan orang menggunakan mode auto dalam mengambil gambar. Memang mode auto praktis dan mudah untuk digunakan. Akan tetapi dalam suatu titik, mode auto akan membuat kita stuck dalam kreatifitas pengambilan gambar, terutama terkait pencahayaan kamera.

Agar kita dapat mengeksplor lebih dalam ketika mengambil gambar, kita dapat mempelajari segitiga exposure. Segitiga exposure merupakan istilah yang sering digunakan untuk merujuk ke dalam tiga elemen dasar exposure yaitu ISO, Shutter Speed, dan Aperture. Setiap elemen ini memiliki peran tersendiri dalam pengaturan pencahayaan di kamera.

-         ISO merupakan ukuran sensitifitas sensor kamera terhadap cahaya
-          Shutter Speed merupakan kecepataan bukaan sensor kamera
-          Aperture merupakan seberapa besar lensa terbuka saat mengambil foto
Interaksi dari ketiga elemen inilah yang disebut dengan exposure.

Untuk memahami exposure serta elemen-elemennya secara lebih mudah, saya gunakan perumpaan jendela. Ketika kita di dalam ruangan yang gelap dan terdapat sebuah jendela. Aperture yaitu seberapa besar kita membuka jendela. Shutter Speed adalah seberapa lama kita membuka jendela, semakin lama kita membuka maka semakin banyak cahaya yang masuk. ISO adalah seberapa peka  kita menangkap cahaya yang muncul dari jendela.

ISO
ISO merupakan ukuran sensitifitas sensor kamera terhadap cahaya. Semakin besar ISO maka akan semakin sensitif sensor kamera terhadap cahaya atau lebih terang. Misalkan saya mengambil foto dengan ISO 100 dan ISO 6400. Tentu hasil gambar akan lebih terang dengan ISO 6400.


Pengaturan ISO di kamera sangat situasional. Dalam keadaan kurang cahaya ISO dapat kita set tinggi dan sebaliknya. Tetapi, ketika ISO terlalu tinggi, akan ada noise dalam hasil foto sehingga sebisa mungkin menggunakan ISO yang rendah.

Shutter Speed
Shutter speed merupakan kecepatan bukaan sensor kamera. Semakin lama bukaan sensor kamera, maka semakin terang gambar yang akan diambil. jika mengambil dengan shutter speed 1/60s tentu lebih terang daripada 1/160s. Semakin lama bukaan sensor juga akan membuat gambar blur. 

Misalkan kita menggunakan shutter speed 1s, maka gambar akan terlihat blur jika obyeknya bergerak. 

Aperture
Aperture  merupakan seberapa besar lensa terbuka saat mengambil foto. Aperture dinyatakan dalam satuan f-stop. contohnya yaitu f/5.6. Semakin kecil angka f-stop maka semakin besar bukaan lensa dan semakin banyak cahaya yang masuk begitu juga sebaliknya


5 Cara Efektif Belajar Fotografi


            Fotografi merupakan salah satu hobi yang semakin digemari oleh berbagai kalangan dari anak muda sampai orang dewasa. Hobi fotografi menjadi pelepas penat akan kesibukan sehari hari. Selain itu, semakin kesini orang-orang ingin mengabadikan momen momen berharga mereka. Lalu, bagaimana cara memulai belajar fotografi? Berikut ini langkah-langkah memulai fotografi
           
           1. Kamera 
Kamera tentu menjadi alat utama kita untuk memulai fotografi. Perlu ditekankan kamera disini tidak harus DSLR, boleh saja kita memulai menggunakan kamera HP, maupun kamera pocket lainnya. Untuk memulai fotografi tidak harus menggunakan kamera yang mahal karena modal awal sebenarnya adalah NIAT. Kamera dapat kita upgrade seiring berjalannya waktu. 

2.      Mempelajari konsep dasar exposure
Biasanya kita menggunakan mode auto dalam mengambil gambar karena keterbatasan kita dalam mengatur kamera. Memang mode auto cepat dan praktis, akan tetapi akan membuat kita stuck dalam kreatifitas memotret. Dalam fotografi mempelajari exposure menjadi modal awal karena ini akan menaikkan “kelas” kita dalam fotografi . Exposure berkaitan bagaimana kita mengatur pencahayaan yang masuk ke dalam kamera. Tiga elemen dalam exposure yaitu ISO, Shutter Speed, dan Aperture. Ketiga hal tersebut sering disebut sebagai “Segitiga Emas Fotografi”.

-          ISO merupakan ukuran sensitifitas sensor cahaya kamera
-          Shutter Speed merupakan kecepataan bukaan sensor kamera
-          Aperture merupakan seberapa besar lensa terbuka saat mengambil foto 



3.      Mempelajari fitur fitur kamera
Di dalam kamera tentu banyak sekali fitur fitur yang disediakan, seperti auto focus, profil gambar, timelapse, dan lain lain. Untuk meningkatkan kualitas foto kita, sering seringlah mencoba fitur-fitur di kamera. Dengan begitu kita dapat memaksimalkan penggunaan kamera yang kita miliki.

4.      Sering-sering hunting foto
“Practice makes you perfect”. Itulah kalimat yang cocok untuk memulai fotografi. Dengan sering hunting foto, lambat laun kita akan terbiasa dengan kamera kita. Selain itu, kita akan semakin lihai dalam mengatur komposisi agar foto terlihat bagus. Sering kali, banyak orang yang ingin mempelajari fotografi, tetapi mereka malu untuk mempraktikkannya di depan umum. Justru dengan sering-sering kita memotret dan memperlihatkan kepada teman, kita akan semakin mengetahui settingan yang pas dalam berbagai kondisi.

5.      Mengolah hasil foto
            Sebenarnya mengolah hasil foto merupakan proses lanjutan dalam fotografi. Tapi tidak salah juga jika kita mulai mempelajari mengolah hasil foto, agar foto kita memiliki nilai akhir yang lebih menarik jika dilihat. Dalam mengolah hasil foto kita dapat melakukannya di berbagai software seperti adobe lightroom,VSCO, dll.